Beriman kepada hari kiamat adalah salah satu rukun iman yang harus kita percayai namun tidak serta merta kita mempercayai pula jika ada orang yang mengaku dia mengetahui kapan datangnya hari kiamat, karena waktu terjadi hari kiamat hanyalah Allah yang mengetahuinya, bahkan Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam tidak mengetahuai kapan kiamat terjadi. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Umar bin Khottob radhiyallahu’anhu ketika Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam ditanya oleh Jibril 'Alaihis salam :
فأخبرني عن الساعة . قال : ما المسؤول عنها بأعلم من السا ئل
“Maka beritahukan kepadaku kapan hari kiamat itu. Rasulullah menjawab : “Tidaklah yang ditanya lebih mengetahui daripada yang bertanya”
Apa Kiamat itu sebenarnya..??
Secara bahasa kiamat diambil dari masdar kata bahasa Arab “قام-يقوم” yang artinya berdiri. Dinamakan hari kiamat karena pada hari itu perkara perkara besar terjadi dan manusia pada hari itu berdiri di hadapan Robb-nya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
اللَّهُ لاَ إِلَٰهَ إِلاَّ هُوَ ۚ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ لاََ رَيْبَ فِيهِ ۗ وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ حَدِيثًا
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. dan siapakah orang yang lebih benar perkataan(nya) dari pada Allah ?” (QS An Nisaa:87)
Allah juga berfirman:
وَمَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِ ۖ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِهِ ۖ وَنَحْشُرُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَىٰ وُجُوهِهِمْ عُمْيًا وَبُكْمًا وَصُمًّا
“Dan barangsiapa yang ditunjuki Allah, Dialah yang mendapat petunjuk dan Barangsiapa yang Dia sesatkan Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam Keadaan buta, bisu dan tuli.”(QS Al Isra: 97)
Kiamat dibagi menjadi 2 : kiamat kecil dan kiamat besar. Kiamat kecil berupa kematian yang tandanya adalah sakaratul maut. Sedangkan kiamat besar secara global digambarkan dalam hadits berikut :
Disebutkan oleh Ath Thobary dan Tsa’laby dan dishohihkan oleh Ibnul ‘Arobi dalam “Sirojul Muridin” bahwa Ali bin Ma’bad menceritakan dari jalan Abi Hurairah Radliyallohu 'Anhu beliau berkata : Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam bersabda kepada kami sedangkan kami pada waktu itu berkumpul bersama sahabat beliau : “Sesungguhnya Allah Ta’ala setelah selesai menciptakan langit dan bumi, Allah menciptakan sangkakala kemudian memberikannya kepada Israfil dan meletakkannya di mulutnya yang besar sedang pandangan beliau menengadah ke langit sambil menunggu kapan diperintahkan untuk meniup sangkakala tersebut. Kemudian Abu Huroiraoh berkata : Wahai Rasulullah ! Apa sangkakala itu ? . Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : tanduk, maka akupun berkata : Bagaimana bentuknya ? . Rasulllah Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : Bentuknya besar, demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sesungguhnya besar lingkaran sangkakala itu seluas langit dan bumi, kemudian Isrofil meniupnya dengan tiga tiupan. Tiupan pertama, “ Nafkhotul Faz’i” yaitu tiupan yang sangat mengerikan. Tiupan kedua “Nafkhotus So’iq” yaitu tiupan yang sangat keras dan mematikan. Tiupan kedua “Nafkhotul Qiyam” tiupan untuk kebangkitan dan menghadap kepada Allah Ta’ala. Allah memerintahkan Isarofil dengan tiupan pertama, Allah berfirman : “Tiuplah dengan tiupan yang menakutkan, maka takutlah penduduk langit dan bumi kecuali orang orang yang dikehendaki oleh Allah, kemudian Allah memerintahkannya untuk memanjangkan tiupan tersebut. Allah berfirman yang artinya :
“Tidaklah yang mereka tunggu melainkan hanya satu teriakan saja yang tidak ada baginya saat berselang” (QS Shaad:15)
Tiupan terjadi pada hari Jum’at pada pertengahan bulan Romadhon, maka Allah menjadikan gunung gunung bisa berjalan kemudian luluh lantak. Kemudian bumi pun menggetarkan segala yang ada di atasnya dengan satu goncangan. Goncangan inilah yang dimaksud oleh Allah Ta’ala dalam surat An Nazi’at :
يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُ [٧٩:٦] تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ [٧٩:٧] قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ وَاجِفَةٌ [٧٩:٨]
“(6)(Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam, (7) Tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua. (8) Hati manusia pada waktu itu sangat takut.” (QS An Naazi’at:6-8)
Dengan serta merta bumi seolah seperti perahu yang berada di lautan, ombak menerpanya dari segala arah sehingga orang yang berada di atasnya goncang. Wanita yang menyusuipun melupakan anak yang disusui, wanita hamil melahirkan anaknya tanpa sadar. Anak kecil yang dilahirkan menjadi beruban, sedangkan syaithon syaithon beterbangan melarikan diri ketakutan ke berbagai penjuru. Kemudian malaikatpun menemui mereka dan memukul wajah wajah mereka. Manusia ketika itu berlarian, sebagian memanggil yang lain. Allah menceritakan dalam Al Qur’an surat Al Mu’min :
وَيَا قَوْمِ إِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ يَوْمَ التَّنَادِ [٤� :٣٢] يَوْمَ تُوَلُّونَ مُدْبِرِينَ مَا لَكُمْ مِنَ اللَّهِ مِنْ عَاصِمٍ ۗ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ [٤� :٣٣]
“(32)Hai kaumku, Sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan siksaan hari panggil-memanggil (33) (yaitu) hari (ketika) kamu (lari) berpaling ke belakang, tidak ada bagimu seorangpun yang menyelamatkan kamu dari (azab) Allah, dan siapa yang disesatkan Allah, niscaya tidak ada baginya seorangpun yang akan memberi petunjuk.” (QS Al Mu’min:32-33)
Ketika dalam keadaan seperti ini, bagian bagian bumi terangkat dan mereka melihat perkara yang sangat besar yang mana kejadian ini belum pernah mereka lihat sebelumnya. Mereka sangat ketakutan dan kesusahan. Tatkala mereka melihat ke arah langit tiba tiba langit nampak seperti emas yang meleleh. Matahari dan bulan terbelah hancur. Sedangkan bintang bintang bertaburan di langit, dan langit setelah itu menjadi hilang.
Kemudian Rasulullah bersabda: “Orang yang mati tidak mengetahui kejadian ini sedikitpun” Akupun (perowi hadits) bertanya : “Wahai Rasulullah siapakah mereka yang dikecualikan oleh Allah tatkala berfirman :
وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي اْلأَرْضِ إِلاَّ مَنْ شَاءَ اللَّهُ
“Maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah.” (QS An Naml:87)
Rasulullah pun bersabda: “Mereka adalah para syuhada yang diberikan rizqi di sisi Robb mereka. Ketakutan itu hanya dirasakan oleh orang yang hidup saja. Allah melindungi mereka dari keburukan hari tersebut dan memberikan mereka keamanan.”
Keburukan atau adzab pada hari itu diperuntukkan untuk seburuk buruknya makhluk.
Kapan Terjadinya Hari Kiamat..??
Setelah mengimani dan meyakini akan datangnya Hari Kiamat yang pasti datang hendaklah kita mempersiapkan diri untuk menghadapinya, karena orang yang mengerti hakekat hari kiamat akan mempersiapkan bekal untuk hari kiamat dengan sebaik baiknya.
Soal kapan terjadinya hari kiamat, maka tidak ada satupun yang mengetahuinya kecuali Allah Ta’ala.
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي ۖ لاَ يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلاَّ هُوَ ۚ
“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia.” (QS Al A’raaf: 187)
Bahkan Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam sekalipun tidak mengetahuinya, sebagaimana telah disebutkan dalam hadits Jibril 'Alaihis salam yang telah disebutkan diatas.
Jelaslah bagi kita semua bahwa kepastian datangnya hari kiamat hanyalah Allah yang mengetahuinya, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui sekalipun itu Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam. Beliau hanya memberitahukan tanda tandanya agar kita mengetahui bahwa kiamat itu semakin dekat.
Kiamat bukanlah soal kapan terjadinya, akan tetapi persiapan kita untuk menghadapinya. Oleh karena itu mari kita persiapkan hari kiamat sebaik baiknya…
Sumber: http://www.pesantrenalirsyad.org/artikel/detil/14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar